Starlink di Indonesia sudah mendapat ijin labuh dari Kemenkominfo. Ijin yang diberikan yaitu Ijin Jaringan Tetap Tertutup (Jartup) sebagai penyedia backhaul dengan menggunakan media satelit Non Geostasioner. Untuk manajemen bandwidth, distribusi perangkat, instalasi, hingga maintenance tetap melibatkan operator (provider) yang ada di Indonesia. Leosatelink dan provider yang ada di Jaringan PRIMADONA Net siap membantu proses instalasi dan aktivasi layanan internet satelit VSAT Starlink di Indonesia hingga Timor Leste.
Starlink yang ada di Indonesia saat ini pasarnya sudah merambah model Business to Business (B2B) dan Business to Customer (B2C). Tetapi Leosatelink saat ini bekerjasama dengan Starlink lebih fokus pada segmen Business (B2B) seperti Corporate, Pemerintahan, dan Fasilitas Layanan Masyarakat (Sekolah, Puskesmas, Rumah Sakit, Pelabuhan, Bandara, Hotel, Tempat Wisata, dan lain-lain). Oleh karena itu Leosatelink belum support permintaan aktivasi jenis layanan Starlink Residential untuk segmen Retail (Personal / Warnet).
LEO Satellite (Starlink dan OneWeb) support layanan internet dengan nilai latency rendah
LEO Satellite mampu mentransmisikan data dalam kapasitas besar
Leosatelink support aktivasi layanan LEO Satellite di seluruh Indonesia dan Timor Leste
Technical Support 24 jam/7 hari
Service Level Agreement (SLA) 99 %
Aktivasi Internet Satelit Orbit Rendah (LEO Satellite) di Indonesia
You cannot copy content of this page